6 Rukun Iman dalam Islam yang Wajib Dipelajari Umat Muslim
Rukun iman berasal dari gabungan dua kata, yakni "rukun" yang berarti pilar atau tiang dan "iman" yang berarti kepercayaan. Jika didefinisikan, "rukun iman" sendiri dapat diartikan sebagai pilar keimanan yang harus dimiliki oleh setiap orang muslim di dunia.
Dalam Hadis Riwayat Imam Muslim, terdapat enam rukun iman yang wajib dipercaya. Hadis tersebut berbunyi:
"Maka kabarkan padaku tentang iman, Rasulullah bersabda: Iman adalah bahwa kamu beriman kepada Allah dan malaikat-Nya, segala kitab-Nya, dan Rasul-Nya dan hari akhirat serta kamu beriman dengan qadar baik dan buruk." (HR Imam Muslim)
Nah, berikut ini penjelasan mengenai 6 rukun iman dalam Islam yang harus kamu ketahui dan pelajari. Yuk, simak!
1. Iman kepada Allah SWT
Iman kepada Allah berarti bahwa setiap muslim harus mengimani adanya Allah, mengimani rububiah Allah, mengimani uluhiah Allah dan mengimani semua nama dan sifat Allah. Tujuannya agar seorang muslim percaya bahwa Allah itu benar-benar ada sebagai Tuhan Semesta Alam yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya.
Berikut ini beberapa makna yang terkandung dalam rukun iman pertama, iman kepada Allah SWT:
Mengimani rububiah Allah berarti beriman atau percaya bahwa tidak ada yang menciptakan, menguasai, dan mengatur alam semesta ini kecuali Allah SWT.
Umat Islam percaya bahwa Tuhan itu hanya satu yaitu Allah SWT. Tak ada Tuhan lain selain Allah yang dapat mengatur dunia ini. Sifat orang yang bertakwa yaitu seorang muslim tidak boleh percaya tentang kuasa lain, selain kuasa yang dimiliki Allah SWT. Hanya Allah yang menciptakan serta mengatur alam semesta ini.
Mengimani uluhiah Allah adalah menyakini bahwa tidak ada sesembahan lain yang berhak untuk disembah selain Allah SWT. Seorang muslim dilarang untuk menyembah selain menyembah Allah SWT. Kita masih sering melihat orang yang senang menyembah benda atau bahkan kuburan tertentu. Hal tersebut sangat dilarang dalam Islam dan menyebabkan keimanan seseorang dipertanyakan.
Mengimani nama dan sifat-sifat Allah dan Asmaul Husna, yaitu percaya dan yakin terhadap sifat-sifat Allah yang tersirat dalam nama-nama Allah atau Asmaul Husna. Ada 99 nama Allah yang perlu dipelajari oleh seorang muslim sehingga dapat memahami sifat-sifat Allah. Sifat-sifat Allah tersebut misalnya Ar Rahman (Maha Pengasih), Ar Rahim (Maha Penyayang), Al Malik (Maha Merajai), Al Quddus (Maha Suci), As Salaam (Maha Memberi Keamanan).
2. Rukun iman kepada Malaikat
Rukun Iman selanjutnya adalah iman kepada malaikat Allah. Malaikat berdasarkan sisi bahasa merupakan kata bahasa Arab yang berasal dari kata “malak” atau kekuatan. Di dalam ajaran Islam, diketahui bahwa malaikat diciptakan Allah dari cahaya.
Hikmah dari beriman kepada malaikat berarti percaya dan yakin tentang adanya malaikat walaupun kita tak bisa melihatnya. Terdapat 10 malaikat yang wajib diketahui oleh umat muslim, yaitu Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Malik, dan Ridwan.
3. Iman kepada kitab-kitab Allah
Umat Islam wajib mempercayai fungsi iman kepada kitab Allah. Sebab, kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT merupakan firman yang diberikan kepada para Nabi dan Rasul untuk membimbing umat-umat mereka pada zamannya.
Kitab suci umat Islam sendiri adalah Al-Qur'an. Namun, selain itu, terdapat kitab-kitab lain yang juga merupakan kitab-kitab Allah, seperti Taurat, Injil, dan Zabur.
4. Iman kepada Nabi dan Rasul
Selanjutnya, rukun iman yang wajib diyakini oleh umat muslim adalah iman kepada Rasul Allah. Rasul sendiri merupakan utusan Allah yang mendapatkan wahyu dan diperintahkan untuk menyampaikan serta mengamalkannya.
Semua rasul pasti merupakan seorang Nabi, sedangkan Nabi belum tentu rasul. Ini karena Nabi tidak diperintahkan untuk menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada umat. Nah, dalam ajaran Islam terdapat 25 Nabi dan Rasul yang wajib dipelajari dan diketahui.
5. Iman kepada Hari Akhir
Umat Islam diwajibkan percaya akan adanya hari akhir atau yang sering disebut dengan kiamat. Di mana hari akhir atau hari kiamat merupakan tanda-tanda akhir zaman atau hari ketika dunia dihancurkan dan manusia yang mati dibangkitkan.
Setelah bangkit, para manusia pun dikumpulkan dan ditimbang segala amal perbuatannya saat masih hidup di dunia. Hasil dari timbangan ini akan menentukan di mana ia layak ditempatkan setelah kematian, apakah itu surga atau neraka.
Nah, meyakini adanya hari kiamat ini cukup penting. Pasalnya, dengan begitu, manusia akan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan mengumpulkan banyak pahala sebagai simpanan amal di hari akhir kelak.
6. Iman kepada Qada dan Qadar
Allah memiliki ketetapan, kehendak, dan keputusan atas semua makhluk ciptaan-Nya yang sering kali disebut sebagai Qada dan Qadar atau lebih akrab disebut dengan takdir baik dan takdir buruk.
Hubungan Qada dan Qadar pun pada dasarnya tidak bisa dipisahkan. Hal ini karena Qada merupakan rencana dan Qadar adalah perwujudan atau kenyataan. Namun menurut arti dan maknanya, Qada dan Qadar memiliki punya perbedaan.
Qada menurut bahasa, diartikan sebagai ketetapan. Maksudnya, sebelum manusia lahir dan sebelum dunia tercipta, Allah sudah punya ketetapan. Dia menuliskan hal ini pada kitab Lauh Mahfuz, baik tentang hidup, kebaikan, keburukan, dan kematian.
Sedangkan, menurut bahasa, Qadar berarti ketentuan atau kepastian Allah. Sementara berdasarkan istilah, Qadar berarti penentuan yang pasti dan sudah ditetapkan oleh Allah, termasuk yang sedang terjadi, akan terjadi, dan belum terjadi. Itulah penjelasan mengenai 6 rukun iman dalam Islam yang wajib diyakini dan diimani oleh setiap umat muslim di dunia.
Komentar
Posting Komentar